Pages

 

Minggu, 17 Februari 2013

Contoh Laporan Prakerin

0 komentar

LAPORAN
PRAKTiK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DALAM RANGKA
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
DI
CV. REKA CIPTA DINAMIKA

http://ujian.smkn1-mjs.sch.id/images/logo.png

DISUSUN OLEH:
                        Nama                               :   
                        NIS                                    :   
                        Tempat/tanggal lahir   :   
                        Program keahlian         :



DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH MENENGGAH KEJURUAN NEGERI 1 MOJOSONGO
TEGALWIRE, MOJOSONGO PO.BOX 102 TELP (0276)321031
BOYOLALI-57310
2011 / 2012


PENGESAHAN DARI SEKOLAH
             Laporan ini disusun sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah menggikuti praktik kerja industri (PRAKERIN). Dalam rangka pendidikan sistem ganda (PSG)Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 1 Mojosongo Boyolali tahun diklat 2011 /2012.
        Laporan ini telah disahkan di SMKN 1 mojosongo, Boyolali pada :
Hari            :
Tanggal      :



Boyolali,         juni  2012
Menyetujui,
                         Ketua jurusan                                                                    Pembimbing
              Teknik pemesinan                                                            SMKN 1 Mojosongo




          Tri Joko Purnomo, SP                                                    Tri Joko Purnomo, SP           
  NIP. 19571224 198503 1 005                                   NIP. 19571224 198503 1 005

                                                             
                                                             
                                                              Mengetahui,
                                             Kepala SMKN 1 Mojosongo





                                           Drs. Agung Setiyarto, S.SI.,MM
                                             NIP. 19630820 198803 1 014

PENGESAHAN DARI INDUSTRI

             Laporan ini di susun sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah mengikuti praktek kerja industri (PRAKERIN).Dalam rangka Pendidikan Sistem Ganda (PSG) SMK N 1 Mojosongo tahun diklat 2011/2012 di CV.Reka Cipta Dinamika.

             Laporan ini telah disahkan dari CV.Reka Cipta Dinamika,
Pada :
Hari      :
Tanggal :




                                                                 Surakarta,       juni 2012

Menyetujui dan mengesahkan

             Pimpinan                                                   Pembimbing
CV.Reka Cipta Dinamika                                       CV.Reka Cipta Dinamika




Bp.Tri Wibowo                                                                Bp.Ismail








MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
v  Jangan menyia-yiakan waktu, waktu adalah uang
v  Semakin banyak ilmu, semakin kaya diriku
v  Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda
v  Do’a adalah pintu gerbang mencapai masa depan
v  Kejujuran dan kesabaran adalah modal utama kesuksesan
v  Waktu yang hilang, tidak akan pernah kembali
v  Kita tidak akan pernah ada, sebelu kita mencoba
v  Berfikir sebelum bertindak




PERSEMBAHAN
Laporan ini kami persembahakan kepada:
1.        Bapak Kepala Sekolah Menenggah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mojosongo
2.        Bapak / Ibu Guru yang telah memberi kasih sayang dan do’anya
3.        Guru pembimbing yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik.
4.         Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan.






KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyusun laporan hasil praktik kerja industri selama di CV. REKA CIPTA DINAMIKA.
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi  syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).ketgiatan ini dilakukan selama 2 ½ bulan
Keberhasilan kegiatan praktik kerja industri ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang bersangkutan. untuk itu, perkenankanlah pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada yang terhormat:
1.      Bapak Drs. Agung Setiyarto, S.SI.,MM selaku kepala sekolah SMKN 1 Mojosongo, Boyolali yang telah memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan praktik.
2.      Bapak Tri joko P, SP selaku ketua program keahlian teknik pemesinan
3.      Bapak Tri joko P, SP selaku pembimbing dari sekolah
4.      Kedua Orang Tua kami yang telah memberikan dukungan kepada kami, sehingga kami dapat melaksanakan praktik dengan lancar.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik itu dalam penulisan maupun dalam materi . kami berharap mudah-mudahan laporan ini dapat memenuhi apa yang diharapkan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dalam memperbaiki laporan ini.





Boyolali,       Juni 2012




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................       i
HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH..........................................................     ii
HALAMAN PENGESAHAN DARI INDUSTRI.........................................................      iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................................       iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................       v
DAFTAR ISI..................................................................................................................     vi
BAB I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.....................................................................................................    1
B.     Tujuan Prakerin....................................................................................................     1
C.     Metode Penggumpulan Data...............................................................................       1
BAB II   TUJUAN TEORI
A.    Teori Dasar..........................................................................................................     2
B.     Macam-macam Alat Mesin Peralatan Mesin Industri......................................... 2
BAB III  RUANG LINGKUP PRAKTIK
A.    Struktur Organisasi..............................................................................................     6
BAB IV KEGIATAN DI INDUSTRI
A.     Pembuatan penyumbat air dari kuningan............................................................    7

BAB V  PENUTUP
A.    Kesimpulan.........................................................................................................     8
B.     Saran...................................................................................................................     8
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang              
Dalam rangka menunjang keterampilan siswa atau meningkatkan mutu pendidikan tamatan SMK terutama SMKN 1 Mojosongo serta dalam rangka pendidikan sistem ganda diadakanlah praktik kerja industri.
Oleh karena itu membantu dan menunjang kegiatan Praktik Kerja Industri maka disusunlah kelengkapan tersebut seperti pastpor keahlian, jurnal kegiatan siswa dan siswa diarahkan utuk pembuatan laporan agar juga dapat sebagai ukuran kemampuan saat mendapatkan sertifikat dari industri.
Maka dari itulah harapan utama dari pembuatan laporan ini adalah agar dapat mengesahkan kecerdasan dan keterampilan siswa, serta agar siswa mampu membuat laporan saat keluar dari sekolah(tamat) atau saat ke dunia kerja.

B.     Tujuan Praktik
Praktik Kerja Industri singkatnya PRAKERIN adalah praktik yang dilaksanakan di industri untuk memenuhi pencapaian kopetensi dalam kompetensi KTSP.
Dengan adanya PRAKERIN, penyusun dapat mengembangkan ilmu, pengalaman, serta mendapatka wawasan yang cukup di bidang Teknik Pemesinan.
Sebagaimana telah dilaksankan Praktek Kerja Industri yang dilaksanakan setiap sekolah menengah kejuruan pada khususnya SMKN 1 Mojosongo.
            Beberapa tujuan Prakerin adalah
1.      Melatih siswa untuk mandiri di berbagai hal selama pelaksaan prakerin,
2.      Sebagai salah satu syarat untuk menggikuti UAS / UN,
3.      Dapat menigkatkan mutu SDM siswa atas pelaksaan prakerin,
4.      Mengembangkan ilmu yang didapat di sekolah sehingga dapat diterapkan di lapangan khususnya di indonesia,
5.      Menjalin kerja sama dan study banding antara sekolah dengan dunia industri.







C.    Metode pengumpulan data
Dalam laporan ini penulis menggunakan beberapa metode dari pengumpulan data antara lain:
1)      Metode opservasi (pengumpulan)
Penulis memperoleh data berdasarkan pengamatan secara langsung bidang kerja yang akan dijadikan bahan laporan dan penulis langsung bekerja di lapangan tempat dilaksanakan prakerin.
2)      Metode wawancara / interview
Disini penulis menggunakan pertanyaan-pertanyaan kepada pembimbing, maupun karayawan bengkel yang berkaitan dengan material yang sedang ditangani.
3)      Metode koreksi
Dengan metode ini penulis mengumpulkan data-data berdasarkan buku yang dapat menunjang / mendukung dalam pencarian data.
































BAB II
TINJAUAN PUSTKA


A.    Teori Dasar

Penjelasan proses dasar teknik pemesinan meliputi
1.      Mesin bubut
2.      Mesin gerinda
3.      Mesin frais
4.      Mesin milling
5.      Mesin hubing
6.      Mesin sekrap

Alat pelengkap, antara lain:
a.       Pahat bubut
b.      Center
c.       Alat pencekam
d.      Mata bor
Mesin bubut meliputi:
a.       Mesin perkakas gerak utama berputar(gerak)
b.      Mengubah bentuk dan ukuran material(fungsi)
c.       Menyayat material dengan pahat sayat(cara fungsi)
d.      Posisi material berputar sisi sumbu mesin(cara meletakkan material)
e.       Pahat dalam bergerak horizon dan melintang dengan sumbu mesin (cara kerja pisau)

B.     Macam-macam Alat mesin peralatan industri
1.      Mesin bubut
Mesin bubut berguna untuk pembuatan atau perbaikan paralatan, karena itu setiap bengkel konstruksi, dan bengkel-bengkel pengerjaan logam akan selalu terdapat mesin bubut. Mesin yang bergerak utamanya berputar, sedangkan alat penyayatnya bergerak melintang secara perlahan. Material dipasang pada penjepit atau yang disebut cekam, dan penjepit ini dipasang pada poros mesin utama mesin tersebut.
a.       Macam-macam mesin bubut, yaitu:
ü  Mesin bubut ringan
Mesin bubut ringan di gunakan untuk latihan dan pekerjaan mesin ringan. Bentuk peralatan kecil dan sederhana, dan di pergunakan juga untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil pula. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangka dan model lantai konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang lebih besar dan berat.{B.E Waginda, Sarjono, 1997}
ü  Mesin bubut sedang
Fungsi utama mesin ini adalah menghasilkan atau untuk memperbaiki perkakas secara produksi.mesin ini terbagi atas model lantai dan model bangku. Model lantai dilengkapi dengan peralatan yang lebih baik, sedangkan yang model bangku dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang pendek dan berdiameter kecil.
Karena mesin ini dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus oleh karena itu, mesin bubut sedang dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinnya dan lebih teliti.{ B.E Waginda, Sarjono, 1997}
ü  Mesin bubut standart
Mesin bubut standart bobotnya lebih berat, daya kudanya lebih besar dari pada yang di kerjakan mesin bubut ringan dan mesin bubut sedang{by:Wiryo sumatro H. Okumura T, 1997}
ü  Mesin bubut beralas panjang
Mesin bubut beralas panjang termasuk mesin bubut industri yang di pergunakan untuk mengerjakan material yang besar dan panjang. Misalnya membuat poros kapal, poros transmisi dengan bahan roda gigi kapal.
b.      Bahan Mesin Bubut
Bagian-bagian mesin bubut yang terpenting, adalah:
ü  Kepala tetap
ü  Kepala lepas
ü  Eretan lintang
ü  Eretan emas
ü  Alas
ü  Lemari-lemari roda gigi
c.       Cara Memasang Pahat Bubut Pada Rumah Pahat
Setiap membubut benda kerja lebih dahulu dipasang, setelah itu barulah dipahat, dan benda kerja dipasang pada cekam. Tetapi apabila benda kerja dipasang diantara dua senter, maka pahatlah yang lebih dahulu dipasang. Hal ini untuk memudahkan pengaturan tinggi rendahnya pahat terhadap senter.
Untuk membubut rata, pahat yang dipakai adalah pahat bubut rata. Kedudukan pahat harus diatur dahulu setinggi senter, dan kedudukannya pula. Sehingga setidak-tidaknya tegak lurus terhadap benda kerja untuk pahat kanan sebaiknya miring kekanan antara 5 derajat sampai 10 derajat. Keadaan demikian dimaksudkan agar tidak terjadi pahat masuk lebih dalam pada benda kerja karena kurang teguh pangikatnya, kecuali pada pengerjaan tertentu. Letak pahat terpaksa miring ke kiri misal untuk menyikukan sudut. Tetapi hal ini biasanya tidak berlangsung lama dan pemakaiannya harus tipis.
d.      Cara Memasang Benda Kerja Yang Akan Dibubut
Benda kerja yang akan dibubut dipasang berbagai cara tergantung dari bentuk pengerjaan jika benda tersebut panjang. Maka caranya ialah:
v  Dipukul atau dipasang antara 2 senter bubut dengan satu ujung dijepit pada alat pambawa,
v  Dipukul dengan cekam berahang 3 atau 4 sedangkan yang satu lainya di pukul oleh senter kepal lepas,
v  Dijepit dengan cekam rahang 3 atau 4 sedangkan ujung dan tiang lainya dipukul dengan penyangan tetap.


2.      Mesin Sekrap
Mesin yang digunakan untuk pekerjaan permukaan yang meliputi bidang-bidang datar, bidang menyiku yang saling tegak lurus, bidang bertingkat dan bidang bersudut.
Proses pemotongannya menggunakan suatu gerak bolak-balik yang menghasilkan pemotongan linier sesuai panjang langkah.mesin sekrap mempunyai gerakan yaitu benda relative diam sedangkan mata potongnya bergerak linier.
a.       Jenis-jenis mesin sekrap:
v  Mesin sekrap lengan kuat
v  Mesin sekrap Horizontal
v  Mesin sekrap Vertikal
v  Mesin sekrap Eretan
v  Mesin sekrap Roda gigi
v  Mesin sekrap Sisi termuka
b.      Jenis pahat Mesin sekrap antara lain:
Bentuk dari pahat sekrap hamer sama dengan bubut. Bedanya terletak pada susut-sudut bebas muka dan sampunya lebih kecil.
Pahat penyayat dipasang pada plat pahat. Ketikan palt dipahat ini kedudukannya dapat diatur naik turun dengan jalan memutar eretan pahat. Naik turun eretan ini merupakan pengaturan tebal permukaan bahan.


3.      Mesin Bor.
Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar. Fungsi utama mesin ini adalah untuk membuat lubang pada bendak kerja dengan mempergunakan bor sungai, alatnya disamping itu juga dapat dipakai / dipergunakan untuk mengetap atau meluas dengan memasang alat-alat itu pad paksi mesin. Prinsip mekanik yang terdapat pada mesin bor adalh kecepatan putar poros mesin atau beserta gerak insutnya dapat diatur secara mekanis.
Mesin bor yang gerak putarannya dengan perantara streng perubahan kecepatannya dilakukan dengan memindahkan streng. Sterng ini terpasang pada pulley yang bertingkat terdiri dari 2-4 pulley yang bergaris berbeda-beda.ini dimaksudkan agar putaran porosnya dapat diubah-ubah. Pulley yang bergaris tengah besar, pemakaian bor ini dilakukan jika batang mesin bor yang berukuran besar, pemakaian ini dapat juga dilakukan secara otomatis disamping ditekan dengan tangan.
Dalam mengoperasikan mesin bor benda kerja yang akan diletakkan atau dipasang pada  meja mesin. Meja mesin ini dipasang pad tiang atau badan mesin dan dapat dinaik turunkan. Masin bor berukuran kecil pada sumbunya  konstruksi terakhir ini lebih praktis, sehingga bagian yang akan di bor dapat diatur kedudukannya.


4.      Mesin Frais
Mesin yang digunakan untuk pekerjaan atau menyelesaikan suatu bendak kerja dengan mengunakan pisau frai sebagia penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Pisau frais ini tepasang pada srbor frai yang didukung dengan alat pendukung dengan alat pendukung arbor dan diputar oleh sumbu utama mesin.
a.       Mesin frais terdiri dari berbagai Jenis, yaitu:
Ø  Mesin frais vertikal = mempunyai konstruksi dengan pisau potong terletak  pada poros spindle posisi tegak lurus terhadap meja.
Ø  Mesin frais horizontal = pisau potong terpasang pada poros spindle dengan posisi horizontal.
Ø  Mesin frai universal = mesi ini dapat di operasikan sebagai mesin frais horizonal maupun kompleksitas tinggi. Posisi yang dapat diubah-ubah adalh posisi spindle.
b.      Alat Peengkap
Alat pelengkap pada mesin frai diantarnya sebagai berikut:
Ø  Arbor
Fungsinya untuk mencekam mata potong yang terpasang pada spindle utama
Ø  Pisau Frais
Fungsinya sebagai alat potong
Ø  Kepala lepas
Digunakan untuk mengefrais alaur, pasak, roda gigi lurus, alaur belix, atau segi banyak beraturan.
Ø  Kepala pembagi
Berfungsi untuk membuat pembagi atua pekerjaan benda kerja yang berbidang-bidang dalam sekali pemakanan.
Ø  Meja putar
Meja putra sebagai kepala pembagi pada mesin frais tegak lurus / vertikal
Ø  Ragum
Berfungsi untuk menjepit benda kerja
c.       Parameter pemotong.
Jumlah putran yang digunakan pada saat mengefrais tergantung dari kecepatan potong dan diameter pisau. Kecepatan potong pisau frais adalah jarak yang ditempuh oleh gigi dalam meter/ menit
Kecepatan potong dalam mengefrais merupakan kecepatan gerak putar pahat. Kecepatan gerak pahat ini tergantung pada beberapa factor yaitu sebagai berikut:
a)      Bahan benda kerja yang akan di frais
b)      Bahan pahat potong
c)      Umur ekonomis pahat potong sampai pahat tersebut harus diasah kembali.
Untuk aplikasi umum dibawah ini tabel kecepatan potong dengan pisau potong jenis HSS dan cementet cardiba.

Tabel kecepatan pemotong {cutting speed}
 KECEPATAN POTONG (CUTTING SPEED)
Material Benda Kerja
HSS
Cemented Carbide
1.      Machene steel
2.      Baja Perkakas
3.      Besi Tuang
4.      Perunggu
5.      Alumunium
21 – 30
18 - 20
15 - 22
20 - 35
150 – 300
45 – 75
40 - 60
40 - 60
60 - 120
150 - 300
(umaryadi, S.Pd PDTM. Yudhistira. Bogor. 2006)


5.      Mesin Gerinda
Bentuk dan guna mesin gerinda itu bermacam-macam. Tetapi pada dasarnya fungsi mesin gerinda ialah untuk mengerinda bukan pada bagian sisinya.
Cara mengerinda yang baik dan benar iyalah:
a.       Mengerinda dapat dilakukan pada bagian tebal gerinda, bukan pada bagian sisinya.
b.      Benda kerja disandarkan pada alat penahan hingga keadaaannya stabil dan tidak mungkinterbawa putaran batu gerinda.
c.       Pengerindaan tidak boleh pada satu tempat saja, melainkan harus berpindah-pindah pada bagian tebal batu gerinda.
d.      Kedudukan badan pengerinda berbeda dengan kedudukan badan pada waktu mengikir atau mengergaji. Pada saat kita mengerinda badan kita harus tegak, tidak boleh condong ke muka, kepala menunduk dan mata tertuju kepada bagian benda yang akan diasah , kedua kaki berdiri sejajar dengan tekanan yang sama.
e.       Benda yang masih diasah jangan sampai menjadi biru tua atau merah, tertama utuk alat-alat potong , misalnya bor pahat, hal ini dapat mengubah kekerasan benda tersebut sehingga menjadi lembek.
f.       Tekanan harus ringan, agar:
·         Benda yang diasah tidak cepat panas dan lebih terkontrol arahnya
·         Batu gerinda tidak cepat aus
·         Beban motor tidak besar
g.      Benda kerja haru sering didinginkan dalam air untuk menjaga kekerasannya tidak berubah.









































BAB III
RUANG LINGKUP PRAKERIN

A.    Sejarah Berdirinnya Perusahaan
               CV.SINAR LANGENG UTAMA didirikan pada tahun 2010  .keberadaan kelompok usaha ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 15 orang. Dengan kapasitas produksi 15 cetakan gelas aqua perhari,
Di sini juga telah memiliki sarana produksi, seperti :mesin bubut 6 buah, mesin milling 2 buah, mesin frais 2 buah , mesin gerinda 2 buah, mesin sekrap 1 buah, dan mesin hubing 1 buah


B.     Struktur organisasi
 








                                                    Gambar .1 Struktur Organisasi


C.    Sistem Tenaga Kerja
1.      Direktur utama
Bp.nurhadi selaku pimpinan, maka beliau memegang kekuasaan penuh dan pengendali serta tanggung jawab industri.
2.      Pimpinan produksi
Bapak Ngadino selaku penagwas produksi / proses produksi , dan bertangung jawab atas karyawan industri.
3.      Karyawan
Pelaksana proses produksi industri yang dipandu / dimonitoring oleh direktur utama dan pimpinan produksi.


D.    Lokasi perusahaan
       Perusahaan ini  berdiri di perumahan yang berada di Betengsari RT 02, RW Xll Pucangan, Kartasura, Sukaharjo. Perusahaan ini belokasi di sebelah barat Perumahan Pucangan baru 1, dan di sebelah timur jembatan Kragilan.perusahaan ini lebih tepatnya di jalan Solo-Jogja. Di sebelah barat Asrama Kopasus.kebarat kurang lebih 300 meter kearah selatan 10 m ditimur jalan.

KE SOLO
 
KE BOYOLALI
 
                                                                                                                               
 



























                            Gambar .2 Denah Lokasi





BAB IV
KEGIATAN DI INDUSTRI

A.   Pembubutan Benda Kerja
Dalam mempersiapkan bahan-bahan yang dilakuakn pembubutan benda kerja yang utamanya benda kerja sudah berbentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran. Kemudian memeriksa mesin bubut yang akan digunakan .

 


                     25 mm                                                   70mm

 


                                                        140 mm                                              f14

Gambar 3.cetakan gelas dari alumunium


Cara pembubutan sebuah benda kerja dipasang dan dijepit ditanggum pada kepala tetap. Kemudian di bubut ,untuk meratakan permukaan sisinya.
B.     Pengeboran Benda Kerja
sebelum benda kerja di bubut akhir atau finshing, benda kerja terlebih dahulu di bor. Sebelumnya kita pasang mata bor sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan. Kemudian kita bor benda kerja tersebut dengan kecepatan putaran lambat.
C.    Pembubutan Akhir
Setelah di bor, benda kerja di bubut dagian depan, belakan, dan sisinya benda kerja tersebut sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan oleh pemesan, apabila pada saat di bubut kurang halus, benda kerja bisa dihaluskan melalui pengamplasan. Setelah sesuai dengan ukuran, benda kerja di cemper.
D.    Pendempulan
Setelah melalui proses pembubutan, benda kerja di periksa, apakah terdapat lubang-lubang baik itu lubang kecil atau besar. Apabila ditemukan lubang maka benda kerja itu perlu di dempul, agar menutupi lubang tersebut. Setelah selesai didempul benda kerja didiamkan hingga dempul itu mengering, setelah mengering dempulan yang tidak rata diamplas agar permukaannya rata, dan halus.
E.     Pengecatan (dipilok)
Benda kerja yang sudah melalui proses diharuskan dicat dengan warna silver sesuai dengan perminaan pemesan
Langkah-lagkah yang harus di persiapkan sebelum pengecatan adalah meyiapkan pilok warna silver, kemudian benda kerja digantung pada besi, kemudian permukaan benda kerja di pilok.
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam kegiatan pelaksanaan praktik kerja industri yang kami lakukan di CV.Reka Cipta Dinamika Betengsari RT 02, RW Xll Pucangan, Kartasura, Sukaharjo  dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.     Pelaksanaan yang kami lakukan dari tanggal 6 february sampai 14 april 2012 kami mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang baik di sekolah sehingga menjadi bekal hidup saya di kemudian hari.



B.     Saran-saran

Ø  Sebelum melakukan praktik kerja industri sebaiknya sekolah sudah membekali ilmu dan keterampilan kepada semua siswa yang melakukan praktik kerja industri agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan kegiatan praktik di industri













DAFTAR PUSTAKA


Wiryo Sumarto, H. dan Okumura, T.  1996. Teknologi pengelasan logam.  Jakarta : Prodya Paeamitha.
B.E Wiganda, Sarjono. 1997.  TeknologI Mekanik I . Jakarta : Direktoral Pendidikan Meneggah Kejuruan dan Depdikbud.
Umaryadi ,S.Pd PDTM. Yudhistira.  Bogor.  2006

0 komentar:

Posting Komentar

 

Translate